Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kelapangan (kesanggupan)-nya. baginya apa yang telah diusahakan, dan atasnya apa yang telah ia usahakan. (Mereka berdoa), "Tuhan kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagai mana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelom kami. Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; lindungi kami; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka menangkanlah kami atas kaum yang kafir." (QS. al-Baqarah: 285-286)


Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman yang bermaksud. 'Wahai Jibrail, kamu telahmenyembah aku dengan ibadah yangbersungguh- sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu.'



suara hati

"Dan barang siapa mengambil Allah, rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi pemimpinnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang." (al-Maidah: 56)